Songhwa milsu
Songhwa milsu (송화밀수) adalah jenis minuman tradisional khas Korea yang terbuat dari campuran serbuk sari (pollen) bunga pohon pinus dan madu.[1][2] Minuman ini berkhasiat untuk pelepas dahaga di musim panas dan bermanfaat untuk mengatasi masalah pernafasan, syaraf dan sakit kepala.[1] Songhwa milsu terbuat dari serbuk sari bunga pinus yang mekar di bulan ke-5 dan 6 pada musim panas.[1] Untuk mendapatkan serbuk sari tersebut, bunga pinus dipetik saat masih setengah mekar dan dikeringkan beberapa hari agar serbuk sarinya lepas.[1] Serbuk sari ditampung dalam sebuah baskom berisi air dan dibersihkan kemudian dikeringkan lagi dalam beberapa tahap.[1] Untuk membuat minuman yang sederhana, serbuk sari dicampurkan dengan madu.[1]Sudan
Sudan (수단) adalah jenis minuman tradisional khas Korea yang terbuat dari air madu dan potongan kue beras.[1] Minuman dingin ini diminum pada saat musim panas terik untuk melepas dahaga.[1] Sejarahnya, sudan juga disajikan pada saat ritual desa Yudu pada bulan ke-6 kalender tradisional bersama hasil bumi yang lain untuk mendoakan panen yang berhasil dan keberkahan.[1] Biasanya sudan dibuat dari air yang dicampurkan dengan madu dan sari buah omija (jenis tanaman herbal;Schisandra chinensis) dan ditambahkan dengan potongan kue beras kecil dan batu es.[1] Kue beras dapat pula digantikan dengan bahan tepung gandum yang dikukus dan direbus.[1] Omija memberikan rasa minuman menjadi asam dan berwarna merah muda.[1] Sebagai penghias, kacang cemara dapat ditambahkan dalam minuman.[1][2]Sujeonggwa
Sujeonggwa adalah jenis minuman tradisional khas Korea yang terbuat dari buah kesemek yang dikeringkan dan diminum dengan sari jahe, kayu manis, madu dan gula.[1][2] Umumnya istilah sujeonggwa pun diberikan untuk berbagai jenis minuman sari buah yang lainnya.[1] Sujeonggwa menjadi minuman ringan favorit orang Korea disamping sikhye yang biasa disajikan dingin pada hari raya Seollal (tahun baru Imlek).[1] Proses pembuatan sujeonggwa adalah dengan cara merebus bahan buah-buahan dan pemanis dan setelah selesai rebusan tersebut akan diberi potongan kayu manis dan jahe untuk menambah rasa.[1] Kayu manis dan jahe akan ditambahkan terakhir karena bila direbus bersamaan akan menghilangkan rasanya.[1] Sujeonggwa akan didinginkan dan dihidangkan bersama kacang cemara, batu es dan buah kesemek kering (gotgam).[1]Sungnyung
Sungnyung (숭늉) adalah jenis minuman tradisional khas Korea yang terbuat dari air kerak nasi.[1][2] Minuman ini digemari oleh rakyat Korea.[1] Nasi yang dimasak terlalu lama menjadi gosong di dasar panci dinamakan nurungji atau kerak nasi dan jika ditambahkan dengan air dan diminum maka dinamakan sungnyung.[1] Tradisi minum sungnyung berakar dari aktivitas dapur wanita Korea di masa lalu.[1] Pada saat selesai memasak nasi, mereka akan membersihkan dasar panci masak (gamasot) dengan cara menuangkan air agar kerak nasi dapat mudah dibersihkan.[1] Orang Korea minum sungnyung sebagai sajian penutup makan mereka dan tradisi ini berkembang pesat.[1] Mereka menyajikan sungnyung pada saat upacara penghormatan arwah leluhur mereka sebagai sajian penutup.[1]Teh Korea
Teh di Korea adalah jenis minuman Korea yang diistilahkan dengan cha (차;茶).[1] Tradisi minum teh di Korea diperkirakan pertama kali dipraktikkan sejak abad ke-6 atau 7 oleh para biksu yang kembali dari belajar agama Buddha di Cina.[2] Tulisan-tulisan dalam Samguk Yusa dan Samguk Sagi menyebutkan bahwa penguasa-penguasa Silla menikmati minuman teh, seperti Ratu Seondeok (bertahta 632-647) dan Raja Munmu (661-681).[2] Raja Heungdeok (826-836) tercatat pernah menerima bibit tanaman teh dari kaisar Dinasti Tang pada tahun 828.[2] Pada saat itu teh adalah minuman kaum bangsawan, pejabat, sarjana dan biksu-biksu, sementara rakyat jelata atau petani lebih menyukai minum sungnyung.[2]Jenis-jenis teh Korea dan manfaatnya
- Teh hijau (nokcha), minuman yang terbuat dari pucuk daun teh.[3] Sejarahnya dimulai setelah dibawa oleh utusan Silla setelah kembali dari Cina. Bibit teh mulai ditanam pada abad ke-9 dan sejak saat itu hanya dinikmati oleh kalangan tertentu saja.
- Teh ginseng (insamcha), minuman yang terbuat rebusan air madu dengan ginseng yang diiris tipis-tipis.[4]
- Teh jahe (saenggangcha), teh rebusan jahe.[4] Dalam buku pengobatan kuno Korea, teh jahe berkhasiat untuk meredakan demam.
- Teh garut (chikcha), teh umbi garut. Rasanya manis, berbulir. Dapat menyembuhkan diare dan mengatasu pegal-pegal di bahu.
- Teh ssanghwa (ssanghwacha), teh rebusan tanaman ssanghwa.[4] Dapat diminum sebagai tonik untuk meredakan demam atau mengatasi kelelahan.
- Teh mint (bakhacha), teh rebusan daun mint kering. Diminum untuk melegakan pikiran dan syaraf yang tegang.
- Teh yuzu (yujacha), teh rebusan kulit yuzu yang diiris tipis dan ditambah gula. Memiliki rasa yang asam dan segar.
- Teh beri goji (gugicha), teh herbal rebusan beri goji (Lycium). Diminum untuk menambah tenaga dan mengatasi kelelahan.
- Teh buah omija (omijacha), teh dengan 5 rasa dari buah omija (Schisandra chinensis), berasa asam, pahit, manis, asem dan asin.
- Teh biji cassia (gyeolmyeongjacha), teh rebusan biji Senna obtusifolia (cassia). Warna teh kemerahan. Bermanfaat untuk meredakan sakit kepala dan memperjelas mata kabur.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Minuman_Korea
Tidak ada komentar:
Posting Komentar