Selasa, 10 September 2013

FF KOREAN "HELLO MY GUARDIAN ANGEL" (STORIES OF L.O.V.E CHAPTER 1)



Title : Hello, My Guardiant Angel [Stories Of L.O.V.E (capt 1)]


Author : RaeJae

Main Cast :
Han RaeRe as RaeRe
Do KyungSoo as KyungSoo
Lee JaeJin as JaeJin

Support Cast :
Oh SeHun as Sehun
Kim Joon Myeon as Suho
And Other 

Genre : Romance, Friendship



PG : PG-13

Pancaran sinar sang surya mulai menampakan dirinya, sinarnya mulai memasuki sela-sela fentilasi udara dan jendela kamar dua orang gadis bernama Han Raere dan Lee Jaejin. Mereka adalah sepasang sahabat yang memutuskan tinggal berpisah dari orang tuanya untuk pergi berkuliah di kota besar nan indah bernama Seoul, sekarang mereka sedang menjalani study mereka di salah satu  universitas seni bergengsi di korea yaitu Seoul National University of Art atau yang lebih dikenal dengan SNUA.Disana mereka sama-sama mengambil jurusan Music Performance. selain Music Performance mereka h=juga mengambil jurusan tambahan Raere mengambil jurusan Tari (Dance) dan Jaejin mengambil jurusan Melukis.
DOOOOORRRRRRRRRRR!!!!!! DOOOORRRR!!!!!!!!!!!!!!!!!! DORRRRRRRRR!!!!!!!!!!!!!!!
                Suara gedoran pintu terdengar sangat keras terdengar dari pintu kamar Raere, tapi gadis itu masih saja terlelap dalam dunia mimpinya. Gadis itu tampak bergumam-gumam kecil hingga akhirnya gedoran pintu yang awalnya sudah keras itu berubah menjadi gedoran pintu dengan suara yang amat keras. Di sela-sela gedoran itu terdengar suara seseorang.
“YAAAAKKKKKKKKKKKKKKKKKK!!!!!!!!!!! RAERE-AH BANGUNLAH INI SUDAH SIANG!!!!!!!! RAERE-AH BUKA PINTUNYA HARI INI KITA ADA MATERI KULIAH PAGI!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”           
                Raere mengacuhkan teriakan di balik pintunya itu dan tentu saja dia masih focus menikmati indanya dunia mimpinya.
“JIKA KAU TIDAK BANGUN AKU AKAN MEMBERIKA IKAN PELIHARAANMU PADA KUCING TETANGGA” gertak teriakan itu lagi
                Mendengar ancaman yang begitu menyeramkan itu Raere segera membukakan pintu kamarnya dan melihat seseorang yang sudah berdiri dengan wajar merah penuh emosi. Melihat ekpresi seseorang di hadapannya Raere hanya membalasnya dengan wajah santai sambil melangkahkan kakinya kea rah kamar mandi.
“Cepatlah nanti kita terlambat aku tunggu di bawah” ucap seseorang itu lagi dengan nada ketus pada Raere
“oh arra … arra Lee Jaejin ajhumma” ledek Raere pada sahabatnya tersebut.
“aissh neol…….” Desis Jaejin mendengar ledekan Raere
-***-
                Raere dan Jaejin memperhatikan semua penjelasan yang di sampaikan oleh dosen mereka pada  materi pada pagi hari ini.
                Setelah beberapa lama memperhatikan setiap ocehan dosen, akhirnya jam materi pagi hari ini pun selesai. Raere dan Jaejin segera beranjak dari kursi mereka.
“Rae-ah bagaimana kalau hari ini kita ke garden café? Sekalian aku ingin mengunjungi Oh ajhumma dan Oh ajhusi” ajak Jaejin pada Raere
“kajja” jawab Raere singkat disertai dengan senyuman pada bibirnya
                Segera mereka berjalan menuju parkiran mobil, tapi tiba-tiba terasa ada sesuatu yang aneh pada Jaejin sedari tadi dia terus saja mengacak-acak isi tasnya mencari suatu barang. Dan baru dia sadari  bahwa barang yang dia cari telah tertinggal di dalam lokernya.
“Raere-ah tunggu! Ada barang yang tertingal di loker” ucap Jaejin pada Raere
“ne, aku tunggu di mobil saja” jawab Raere sambil melanjutkan langkahnya menuju parkiran
-***-
“akhirnya ….” Kata Jaejin lega sambil memeluk buku diary berwarna biru yang sedari tadi di carinya
                Ia pun menutup pintu lokernya. Tapi saat menutup lokernya terlihat selembar kertas pink berbentuk hati yang sedaritadi mungkin sudah tertempel di pintu lokernya tapi gadis ini tidak menyadari keberadaan kertas itu karena terlalu focus pada buku diarynya yang tertinggal.
                Diambilnya kertas tersebut dan tertulis sebuah kata-kata puitis yang begitu indah menurutnya
Hari ini matahari begitu indah
Tapi tidak seindah senyumanmu
Teruslah tersenyum
Karena senyumanmu bagaikan matahari bagiku
                Jaeji hanya tersenyum membaca kata-kata tersebut, dan saat ia melihat bagian bawah dari kata-kata indah tersebut tertera sebuat inisial bertuliskan SH. Siapa SH?? Tanya Jaejin dalam hati. Dengan otak yang masih dipenuhi dengan pertanyaan akan SH dia segera melangkahkan kakinya untuk pergi ke parkiran menyusul Raere yang sudah menunggunya.
-***-
“sudah?”  tanya Raere pada Jaejin yang baru saja sampai dan duduk di kursi mobil sebelah Raere
“emmm…….” Jawab Jaejin sambil mengangguk perlan dengan wajah masih bingung memikirkan sosok SH  yang memberikan kata-kata puitis padanya
                segera Raere melajukan mobilnya menuju Garden Café milik Oh Ajhussi.
                Selama di perjalanan Jaejin terus sama memutar-mutar otaknya mencari tahu siapa sosok SH. Sampai tidak dia sadari dia sudah sampai di tempat yang Raere dan dia tuju.
“sudah sampai…” kata Raere dengan nada ceria
                Raere pun keluar dari mobilnya dan memasuki Garden Café, degitu pula dengan Jaejin dia pun ikut berjalan beriringan dengan Raere memasuki Garden Café. Setelah mereka sampai di dalam sebuah Café bernuansa hijau dipadupadankan dengan beberapa aksen kayu disertai taman yang indah di bagian belakan Café, tereka melihat sepasang Ajhumma dan Ajhussi menghampiri mereka.
“annyeonghaseo Oh ajhumma & Oh ajhussi” sapa Raere dan Jaejin pada sepasang Ajhumma dan Ajhussi di hadapan mereka sambil membungkuk 90 derajat.
                Melihat Jaejin dan Raere Ajhumma yang sering mereka panggil dengan Oh Ajhumma itu pun langsung memeluk mereka berdua.
“kalian kemana saja? Ajhumma sangat merindukan kalian..” ungkap Oh Ajhuma di sela-sela pelukannya
“kami juga merindukan ajhumma. Maaf kami baru bisa berkunjung, kemarin-kemarin kami selalu disibukan dengan study kami di kampus” balas Jaejin diiringi dengan senyuman mimpul dari bibir Jaejin dan Raere.  
-
-
“apa hanya ajhumma saja yang kalian rindukan??” kata seseorang dengan suara berasal dari belakang Raere dan Jaejin
                Mendengar suara yang tidak asing bagi mereka. Raere segera membalikan tubuh mereka ke arah asal suara tersebut.  
DEG!
Han Raere POV
DEG!
                Detak jantungku berubah menjadi sangat cepat melewati batas normalnya saat aku melihat sosok seorang namja dengan mata bulat berbinar yang sudah hampir 3 tahun lamanya tidak bisa ku temui langsung dan kini sekarang dia telah ada di hadapanku. Aku hanya terdiam membisu menapati namja itu dari atas hingga bawah.
“I’m dreaming right?” gunamku perlahan, tapi ternyata dihadapanku mendengarnya
“it’s not a dream, I’m real” jawabnya dengan senyuman sambil melipatkan kedua angannya di dengan dadanya.


Lee Jaejin POV

“it’s not a dream, I’m real” jawabnya dengan senyuman sambil melipatkan kedua angannya di dengan dadanya
“you’re kidding haha~” balasku pada namja itu sambil tertawa perlahan.
                Kemudian namja di hadapan aku dan Raere ini menghampiri kami berdua dengan posisi tangannya yang masih terlipat sempurna di dengan dadanya.
AUTHOR POV
“apakah tidak ada yang membikanku pelukan selamat datang atau----~”
                Kata-kata namja itu terpotong saat merasakan ada dua orang Yeoja yang memeluknya besamaan dengan erat. Namja itu mebalas pelukan Raere dan Jaejin.
“bogoshipo kyungsoo-ah” ungkap Jaejin diiringi anggukan dari Raere di sela-sela pelukan mereka dengan namja yang bernama Kyungsoo tersebut.
                ‘my guardiant angel you back’ kata Raere lirih dalam hati, menyadari bahwa namja bernama Kyungsoo ada Do Kyungsoo ini benar-benar aja di hadapannya saat ini. Kyungsoo bagaikan seorang angel bagi Raere
*flashback*
Seoul 2009
DOOORRRRRRRRRR!!!!!!!!!! DOOOOOOOOOORRRRRRRRRRR!!!! DOOORR!!!!!!!!!!!!!!!!!!
“TOLONG! TOLONG!”
                Suara seorang gadis meminta tolong diiringi dengan isak tangis, sambil menggedor-gedor pintu tua sebuah gudang penyimpanan padi.
“eomma…..appa…..tolong aku” kata gadis itu sambil terduduk memeluk kedua lututnya dengan tubuh yang bergetar ketakutan ditambah tangisan yang tidak berhenti.
BRRRUUUUUUUUUUUUKKKKKKKKKK!!
                Tiba-tiba pintu gudang itu terbuka dengan kerasnya, terlihat ada seorang namja bermata bula dengan rambuh coklat menghampiriku dan berjongkok dihadapan Raere
“gwenchana?” tanya namja tersebut pada Raere
                Entah perintah dari mana, tapi saat itu Raere langsung memeluk namja resebut dan menagis sejadi-jadinya melampiaskan rasa takutnya yang sedari tadi dia rasakan.
                Namja itu hanya diam dan membiarkan Raere dipelukakan, namja itu mencoba menenangkan Raere dengan mengelus-elus rambut Raere dengan perlahan.
“sudah, sekarang kita keluar dari sini dan tenangkan dirimu” ucap namja itu dan di jawab dengan anggukan ringan dari Raere
                Mereka pun keluar dari gudang tadi, namja itu mempersilahkan Raere untuk duduk dikursi yang ada di bawah sebuah pohon tak jauh dari gudang tadi.
“Raere-shi gwenchanayeo?” tanyanya
“emm.. nan gwenchana Kyungsoo” jawab Raere dengan suara yang masih bergetar
Tanpa ucap apapun namja itu langsung mendekap tubuh Raere kedalam pelukannya, mencoba untuk menenangkan Raere yang terlihat sangat rapuh saat itu.
                Raere mendongkakkan kepalanya mencoba untuk melihat lebih jelas namja yang telah menolongnnya tadi.  ‘Guardian angel’ sebutan itu yang Raere berikan pada Kyungsoo walaupun kata-kata itu hanya Raere, hatinya, dan Tuhan saja yang mengetahiunya.  
*flashback end*
“apa kalian tidak pegal terus berpelukan seperti itu” sindir Oh Ajhumma pada Raere, Jeaejin, & Kyungsoo yang sejak tadi menikmati pelukan persahabatan mereka.
                Mereka bertiga pun melepaskan pelukan mereka dan terkikik dengan kelakuan mereka yang bagaikan segerombolah boneka bernama teletubis yang berpelukan. Akhirnya mereka memutuskan untuk duduk dan memesan minuman dan makanan ringan untuk menemani perbincangan mereka yang kelihatannya akan berlangsung sangat panjang.  
-***-
“kapan kau kembali dari Jerman?” tanya Raere pada Kyungsoo
                Jerman?? Yah benar Jerman. Namja bernama Do Kyungsoo ini seharusnya saat ini ada berada di Jerman tinggal bersama kedua orang tuanya dan membantu appanya untuk mengurus sekolah music yang didirikan appanya di sana. Maka itulah, alasan tiga tahun yang lalu namja ini harus meninggalkan tanah kelahirannya Korea dan menetap di Jerman. 
“3 hari yang lalu” jawab namja namja itu sambil memasukan sepotong chesee cake ke dalam mulutnya.
“BWO?” ungkap Jaejin dan Raere spontan secara bersamaan. Menahan rasa kaget mendengar bahwa Kyungsoo sudah kembali ke Korea tiga hari yang lalu, tapi tidak memberi tahu mereka berdua sama sekali.
                Mendengar kedua sahabatnya Kyungsoo haya terkikik geli dan kembali melahap chesee cake nya.
“mengapa tidak memberi kabar pada aku dan Raere bahwa kau akan pulang ke Korea?” tanya Jaejin
“satu minggu yang lalu aku sudah mengirimkan e-mail pada kalian tapi tidak ada balasan, dan aku sudah mencoba menelpon kalian tapi tidak pernah kalian angkat” jawab Kyungsoo
“mian~” ungkap Jaejin kembali meresa bersalah.
“sekarang kau tinggal dimana? Kau akan kembali lagi ke Paris?” lanjut Raere bertanya pada Kyungsoo dengan nada sedikit sedih pada kalimat akhir.
                Mendengar nada bicara Raere yang sedih pada akhir kalimat Kyungsoo langsung mengarahkan tangan kanannya ke atas kepala Raere dan mengelusnya perlahan.
                Melihat perlakuan Kyungsoo terhadapnya Raere hanya terdiam dan mulai terlihat semburan merah yang terlihat jelas pada wajahnya.
“untuk sementara aku masih tinggal ti hotel, rencananya aku akan kembali menetap di korea” ucap Kyungsoo di sela-sela setelah melepaskan tanggannya yang tadi mengusap-usap pangkal kepala Raere.
“JINJJA???” kata Jaejin
“JEONGMAL??” lanjut Raere tah kalah heboh.
                Kyungsoo hanya menganggukan kepalanya perlahan sambil meminum Ice Coffeenya.
-***-
DRETTTTTTTTTTTTTTTTT!!!!!!!!!!!!!!!!!! DREEEEEEEEEEETTTTTTTTTTTTTTTTTT!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
                Suara getar ponsel terdengar dari ponsel milik Jaejin yang tertetak di atas meja makan kantin yang sedari tadi Raere dan Jaejin duduki untuk menikmati santap makan siang mereka hari ini.
                Merasakan sebuah getaran dari ponselnya Jaejin segera memberhentika aktifitasnya yang sedang makan dan mengambil ponselnya bertuajuan untuk mengeceknya. Ternyata itu adalah pesan singkat yang dia dapatkan dari patnernya di kelas lukis.
From: Oh Sehun
Jaejin kau dimana? Dosen Kim mencarimu sedari tadi, cepatlah kemari ada yang ingin Dosen Lee bicaran dengan kita berdua. Aku sudah di depan ruangan Dosen Lee, aku tunggu kau disini CEPAT! Ahaha
                Setelah membaca isi pesan singkat dari patnernya yang bernama Oh Sehun tersebut Jaejin segera beranjak dari bangku meja makannya dan bergegas menuju ruangan dosen Lee sesuai dengan yang dikatan Sehun di pesan singkatnya.
“aku pergi dulu, kau pulanglah duluan ada hal yang harus aku selesaikan. Oke??” kata Jaejin pada Raere sambil beranjak dari bangku meja makan.
                Mendengar perkataan yang disampaikan tadi disampaikan Jaejin, Raere hanya mengangkat bahunya dan kebali pada aktifitas makannya yang sempat tertunda.
-***-
Lee Jaejin POV
                Setelah sampai di depan pintu sebuah ruangan yang pangpang sebuah plat nama bertulisan “Kim JungHee” Jaejin melihat sesosok namja tinggi memakai T-shirt hitam dengan celana Jeans yang terlihat begitu santai telah menunggunya sedari tadi, dan itu adalah Oh Sehun patnernya di kelas melukis sekaligus patnernya saat dance.
“ayo kita masuk” kata namja itu sambil membukan pintu ruangan dosen Lee mempersilahkan Jaejin untuk masuk terlebih dahulu.
                Jaejin pun mulai melangkahkan satu persatu kakinya untuk memasuki ruangan salah satu dosennya itu.
“Lee Jaejin, Oh Sehun akhirnya…” ucap dosen Lee yang duduk di atas kursi kerjanya.
                Jaejin dan Sehun pun membungkukan tubuh mereka memberi salam pada dosen Lee. Dosen Lee mempersilahkan mereka untuk duduk di sebuah sofa berwarna coklat yang terlihat sudah ada seseorang yang sama sekali tidak pernah Sehun dan Jaejin temui. Melihat sosok namja yang tidak dia kenal itu Jaejin hanya memberikan sebuah senyuman singkat dan duduk di sofa bersebelahan dengan Sehun patnernya.
“tujuan kalian aku panggil kesini adalah untuk memperkenalkan kalian pada Suho, dia adalah seorang seniman sama seperti kalian yang sedang melakukan riset soal beberapa siswa bidang lukis di universitas ini” jelas dosen Lee
                Aku palingkan pandanganku pada namja berkulit putih dengan rambut hitam yang di ternyata mempunyai nama Suho ini. ‘lumayan’ celetuk Jaejin dalam hati.
                Suho mengulurkan tangan kanannya bertujuan untuk memberikan jabatan tangan perkenalan ada Jaejin dan Sehun. Melihat namja bernama Suho itu mengulurkan tangannya Sehun namja yang duduk disebelahku ini langsung membalas uluran tangannya dan berjatan memperkenalkan nama masing-masing. Di ikuti oleh Jaejin pada berikutnya.
-***-
Setelah percakapan di ruangan dosen Lee selesai, Jaejin segera meninggalkan ruangan itu dan menuju lokernya untuk menyimpan beberapa buku di dalam lokernya tersebut. Tapi ketika dia sampai di dengan lokenya lagi-lagi untuk kesekian kalinya dia melihat selembar kertas berwarna merah muda dengan bentuk hati yang sudah tertempel dengan manisnya di pintu loker milik dia, tapi saat ini bukan hanya selembar kertas saja yang dikirimkan sosok misterius dengan inisial ‘SH’ tersebut melaikan ditambah dengan setangkai bunga mawar merah yang cantik. Jaejin pun mengambil kertas yang menempel di pintu lokenya itu damn membaca isi pesannya.
Bagaimana harimu Sun Shine?
Apa kamu suka dengan bunga yang ku berikan?
Terseyumlah
karena senyumanmu bisa membuat seluruh dunia itu tersenyum
                bodoh! Siapa sebenarnya kamu itu SH? Mengapa kau hanya berani menempelkan kertas seperti ini? Ucap raere dalam hati setelah membaca isi kertas betuk hati yang belankangan ini kerap dia dapatkan dan sudah tertempel dengan rapihnya di pintu loker Jaejin. diambilnya setangkai bunga mawar yang masih tertempel di pintu lokernya.
-***-
DRTTTT!!!! DRRRTTTT
                Suara ponsel Raere terdengar dari dalam saku celananya, segera gadis itu mengambilnya. Dan ternyata itu adalah pesan dari JongIn, teman sekaligus patner Raere untuk olimpiade dance yang akan di laksanakan 4 bulan lagi.
From : JongIn
Cepatlah ke dance room, ada hal penting yang harus dibicarakan! Aku tunggu
                melihat pesan singkat dari JongIn tersebut Raere hanya megernyitkan keningnya menatap bingung pesan dari JongIn ‘ada apa dengan anak ini tidak biasanya dia ingin berbicara dengan lebel kata ‘penting padaku?’. Walaupun masih dengan wajah dan hati yang bingung, Raere pun beranjak melangkahkan kedua kakinya ke Dance room.
                sesampainya di dance room aku melihat seorang namja yang terduduk dengan sebelah kakinya menggukan gif, dan ternyata itu adalah JongIn.
“aku ingin to the point padamu____”
                Ucap JongIn terpotong saat dia mengambil nafas tersebih dahulu untuk berbicara lebih jelas dengan Raere.
                Raere hanya menatap serius menunggu JongIn berbicara lebih jelas padanya.
“dua hari yang lalu aku mengalami kecelakaan kecil yang mengakibatkan kakiku mendapati luka cedera yang cukup parah dan kemungkinan selama 4-5 bulan kedepan aku tidak bisa mengikuti latihan daaannnn______aku tidak bisa menjadi patnermu untuk olimpiade dance mendatang, tapi akan aku carikan patner yang lebih dari ku … aku berjanji padamu, aku mohon maafkan aku” lanjut JongIn
                Mendengar semua penjelasan panjang lebar dari mulut JongIn, Raere hanya mengerjapkan matanya tak percaya. Dia berpikir apakah mimpinya akan mengikuti olimpiade dance yang sangat dia idam-idamkan itu akan terhenti  sampai disini saja.
“aku tunggu janjimu selama satu minggu…” ucap Raere dengan nada dingin dan segera melangkahkan kakinya untuk meninggalkan JongIn yang masih mematung merasa bersalah pada Raere.
-***-